top of page
Search
Writer's picturetaradivas

Pengalaman Walk In Interview Starbucks

Holla!

Pada kesempatan kali ini aku mau sharing tentang pengalaman ikut Walk In Interview di Starbucks pada hari Rabu (11/7) kemarin di Semarang.

Aku dapat info walk in interview ini dari Instagram (at)karirstarbucksindonesia, di sana sudah tertera lengkap hari, tanggal, jam, lokasi, dan juga kriteria yang dibutuhkan dari pelamar kerja. Selama aku pantau, lowongan dari walk in interview ini biasanya hanya untuk barista, baik full time maupun part time.


Nah, kebetulan aku sedang cari lowongan part time di luar waktu kursus yang aku ikuti selama 2 hari dalam seminggu dan part time Starbucks hari kerjanya minimal 4 hari dalam seminggu. Pas, kan! Berangkatlah aku di hari kedua interview—berharapnya sih ada yang share di kolom komentar tentang pengalamannya interview di hari pertama, tapi ternyata nggak ada haha—walaupun kesempatannya 50:50 juga karena batas maksimum umurnya adalah 24 tahun, sedangkan bulan depan aku sudah 25 tahun.

Karena nggak ada yang share di kolom komentar, akhirnya aku browsing dan ternyata banyak juga yang menulis pengalaman mereka walk in interview di blog. Dari situ aku tahu perihal persyaratan dokumen bahkan sampai dress codenya segala juga ada. Pertanyaan-pertanyaan ini yang sering muncul di kolom komentar karena memang tidak tertulis lengkap di postingan Instagram dan pertanyaan di kolom komentar pun tidak ada admin yang menjawab, tetapi beberapa akan dibantu oleh followers mereka yang dulunya pernah ikut interview.

Oke, semuanya aku rangkum di sini aja, ya!


Pertama, ada baiknya register CV kalian secara online di sini dan siapkan CV kalian sendiri untuk di bawa saat interview. Kebanyakan blog mengulas kalau saat interview hanya CV aja yang diminta, tapi aku tetap bawa berkas-berkas lengkap seperti kalau mau interview pada umumnya—surat lamaran, fotokopi ijazah, transkrip nilai, dan juga foto 4x6 dan 3x4 terbaru.


Kedua, practice your English! Kalau bahasa Inggris kalian terbatas, siapkan draft pengenalan diri (self introduction) yang singkat dan praktikkan berulang-ulang sebelum datang interview. Kemampuan bahasa Inggris kabarnya akan jadi nilai plus, apalagi kalau menguasai bahasa lain juga.


Ketiga, pakai pakaian yang casual tapi rapi. Dari para pelamar kerja yang aku lihat, semuanya pakai pakaian casual. Kayak kalau kalian jalan-jalan ke mal aja gitu—cuma ya, menurut aku itu terlalu casual jadinya aku pakai blouse lengan pendek semi formal dan celana jins hitam. Walaupun interviewernya kemarin juga pakai kemeja flanel kotak-kotak, celana blue jeans, dan flat shoes, tapi ada baiknya kita tampil agak lebih formal dikit demi image pelamar kerja yang baik dan benar, ya nggak? Hehe.


Keempat, seperti interview pada umumnya, pelajari garis besar perusahaan. Ibaratnya, sebelum kalian mendatangi suatu rumah, kalian perlu tahu dulu ‘kan itu rumah siapa? Ya walaupun we all know Starbucks itu kedai kopi, itu kalau kita datang sebagai customer untuk beli kopi. Kalau kita datang untuk bekerja di situ, beda lagi ceritanya, ya.


Kelima, bawa bolpoin! Ada baiknya bawa lebih dari satu untuk dipinjamkan kalau ada interviewee yang nggak baca ulasan aku yang panjang nan indah ini dan nggak bawa bolpoin di hari interview nanti. Hehehe.


Oke, menuju pengalaman hari H interview.


Di postingan Instagram tertera interview dibuka jam 11:00 sampai dengan jam 16:00. Tapiiii, di beberapa blog ditulis kalau banyak yang datang jam 09:30. Widih! Malnya aja belum buka, bok. Mereka yang datang tepat waktu biasanya sudah didahului 20-30 orang lainnya dan akhirnya baru kelar 2-3 jam kemudian. Jadi kalau kalian dikejar waktu, silahkan datang paling tidak 1 jam sebelumnya. Nah, karena hari itu aku sedang nggak ada acara apa-apa, aku datang jam 10:45. Toh di hari-hari lain hamba sudah biasa duduk 3 jam di Starbucks. Haha. Sudah siap mental nunggu berjam-jam, bawa novel dan fully charged power bank, ternyata cuma ada 6 orang yang sudah datang sebelum aku. Mantap. Begitu datang aku langsung ke register (atau kasir) dan bilang kalau mau interview, lalu sama baristanya dikasih formulir dari MAP untuk diisi.

Formulirnya ada mungkin 3 lembar, isinya mirip kayak CV tapi lebih lengkap dan detail. Data diri, data keluarga, pendidikan formal dan non-formal, organisasi apa saja yang pernah diikuti beserta jabatannya, data perusahaan untuk yang sudah pernah bekerja—disertai nama dan nomor telepon atasan daaaaan struktur perusahaan untuk mengetahui letak jabatan kalian dulu, kelebihan dan kelemahan diri, ekspektasi gaji, dan kapan siap untuk bekerja. Di formulir itu ada nomor yang berupa nomor antrian kalian—aku datang 15 menit sebelum interview mulai dan dapat nomor 7. Kalau sudah selesai diisi, kembalikan ke baristanya dan setelah itu tinggal tunggu dipanggil untuk giliran kalian interview.


Nah, kebetulan aku duduk pas di seberang meja interview, jadi selagi nunggu aku bisa curi-curi pandang dan nguping peserta interview yang lain. Ehehe. Cakep. Padahal lagaknya main hp. Di sini untuk kalian yang overqualified ataupun yang underqualified—bukan hanya dari umur, tapi juga berdasarkan alasan kalian melamar—akan langsung dihempas dalam menit-menit pertama. In a good way, ya. Don’t worry. Dari 5 peserta yang interview duluan sebelum aku (yang satu belum kelar ngisi formulir), ada 3 orang yang nggak qualified dan diperbolehkan untuk re-apply lagi—kalau masih berminat—dalam beberapa tahun ke depan.


Dari semua interview di perusahaan-perusahaan yang pernah aku datangi, mungkin baru kali ini aku santai tanpa takut jantungan karena memang interviewnya berjalan santai. Banget. Kayak ngobrol biasa sama long lost classmate yang mau tahu tentang kehidupan kalian sekarang, ngobrolnya di kedai kopi lagi. Interviewernya pun ramah dan baik banget—kalau yang ini sih kayaknya untung-untungan ya, karena ada pula yang kedapatan interviewer yang jutek. Semua pertanyaan yang aku dengar cuma berkisar antara isi CV kalian dan alasan kalian melamar kerja di Starbucks.


Tiba giliran aku, pertama-tama aku ditanya nama, dimintai CV—karena aku bawa berkas lain, semuanya diminta juga, kemudian diminta untuk introduce myself in English. Alasannya karena mereka ingin eksplor keahlian bahasa Inggris kita, karena ya tahu ‘kan kalau Starbucks pasti banyak pelanggan bulenya. Jadi skill bahasa Inggris ini diperlukan walaupun hanya yang basic-basic aja. Setelah itu interviewnya pakai bahasa Indonesia, tapi ada juga di kota lain yang pakai bahasa Inggris sampai selesai. Boleh juga kalau ada pertanyaan yang mau kalian jawab pakai bahasa Inggris karena interviewernya juga campur-campur kok kosakatanya.


Aku sama sekali nggak ditanya seputar Starbucks (padahal udah browsing sampai malem. Hiks.) Pertanyaannya cuma berkisar tentang latar belakang pendidikan aku, pekerjaan aku sebelumnya, kegiatan saat ini, cita-cita, dan where do I see myself in the next 3 years. Lalu interviewernya akan membuka kesempatan buat kita untuk bertanya sebelum interview selesai. Silahkan bertanya tentang job-desc, shifting (kalau kalian ada kegiatan di luar pekerjaan itu, silahkan jelaskan jadwal kalian dan tanyakan apakah itu bisa disesuaikan dengan jam kerja kalian di sana nantinya atau tidak), atau apapun yang kalian mau tahu walapun kalian sudah baca sekilas-sekilas dari ulasan orang lain. Ketika aku tanya, interviewernya menjawab dengan lengkap selengkap-lengkapnya dan juga ada beberapa forewarning mengenai job-desc sebagai barista. Kalau sudah jelas semuanya, selesai deh dalam waktu sekitar 15-20 menit. Jangan lupa sampaikan terima kasih untuk waktunya, ya!

Eh, tapi ada juga yang selesai dalam 5-10 menit. Semuanya tergantung isi CV dan jawaban-jawaban yang kalian sampaikan karena pertanyaan-pertanyaan akan berkembang dari sana. Dari jam 10:45 aku datang, aku keluar Starbucks jam 12:10.


Untuk hasilnya, katanya aku akan ditelepon dalam waktu 3-5 hari ke depan jadi pastikan hp selalu aktif. Kalau lolos tahap interview, tahap selanjutnya adalah medical check up—katanya karena pekerjaan ini berhubungan dengan food and beverage jadi kita harus benar-benar sehat luar dalam.


Good luck for all of you!

5,044 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page