top of page
Search
Writer's picturetaradivas

My "Meteor Garden 2" Barcelona Dream Come True!




Siapa lagi yg mimpi kepengin ke Barcelona setelah nonton Meteor Garden II angkat tangaaaannnn... Hahaha.


Pertama kali nonton Meteor Garden I itu tahun 2001 (ingat banget dulu sampai punya poster F4, jam dinding, sandal, tattoo dan segala macemnya) yg kemudian berlanjut ke season 2 yg keluar di tahun 2002. Setelah nonton episode pertamanya di mana Dao Ming Si liburan ke Barcelona sama Shancai, I've had this deep desire to set foot in Barcelona. Kepengin merasakan being in awe berdiri di depan megahnya Sagrada Familia, strolling La Rambla street dan minum air dari Font de Canaletes yang ada di sana, nonton street performances yg unik-unik, kejar-kejaran sambil bawa balon di Park Güell—gak dengggg. Hahaha.

I was just an 8-year old kid back then and after 17 years, it was still on top of my bucket list. Sampai akhirnya tahun ini Mas Patjar merealisasikan my childhood dream dengan membawaku ke sana untuk trip 2 hari :')


Soooo, I'm gonna share the details of our 2-day trip mulai dari transportasi, hotel, makanan, tourism spots, dan sekalian aku bagi tips and trick hemat dari trip aku kemarin kalau suatu saat kalian mau ke Barcelona juga untuk napak tilas Meteor Garden II. Hahaha.


OK, so here we go. Untuk pilihan hotel, karena tujuan utama kami adalah Sagrada Familia, jadi aku dan Mas Patjar pilih yg sedekat mungkin dari sana. Ada 2 pilihan hotel yg menurut kami cukup affordable dan dua-duanya in walking-distance dari Sagrada Familia, yaitu Bienvenidos INNBB dan Hotel Everest. Bienvenidos INNBB ini hotelnya lebih ke model apartemen dan authentic Spanish banget. Tapi karena perihal opsi payment akhirnya kami pilih Hotel Everest. Untuk ulasannya silahkan kepo sendiri, ya. Ulasan-ulasan di Booking.com cukup legit kok, aku jg udah meninggalkan ulasan lengkap kalau mau cari. Hehe.


And now, transportasi. Unlike di Indonesia yg kita selalu bingung gimana caranya keluar dari airport tanpa harus bayar taksi bandara yg mahalnya minta ampun, di Eropa sudah banyak akses kereta, bus, dan metro dari dan ke bandara. Nah, untuk tiketnya bisa beli sekali jalan, atau harian. Aku sendiri supaya hemat pakai Hola Barcelona Card. Satu tiket aja sudah bisa akses Metro, bus, dan kereta. Tiket ini bisa dibeli sesuai durasi liburan kalian, mulai dari 48-jam sampai 120-jam. Dari bandara Barcelona El Prat, kami naik Metro sampai ke hotel. Kalau bingung rutenya bisa lihat peta di bandara atau cari jalur Metro di Google Maps ;)


Sampai di hotel, kami langsung capcus ke Sagrada Familia dong! Hahaha. Walaupun bisa naik Metro dan keluar tepat di samping Sagrada Familia, tapi kami pilih jalan santai ±1km dari hotel sambil cari-cari cemilan. Akhirnya mampirlah kami ke La Panada yg jajaran empanadas-nya sungguh sangat menggoda. Di Avinguda de Gaudi ini areanya enak banget buat jalan kaki, banyak jajanan yg bisa dimakan sambil duduk di bangku-bangkunya dengan pemandangan Sagrada Familia. I was super excited as we walked closer and closer :')


...aaaaaaaaaand, here it is. The magnificent Sagrada Familia.

Make sure kalau ke sana kalian sempatkan waktu untuk duduk-duduk aja di seberang jalan, menikmati betapa megahnya karya Gaudi. Sayangnya susah mau foto-foto karena bangunannya belum jadi, jadi banyak crane sama terpal yg agak mengganggu pemandangan. But it's ok, estimasi selesainya masih sekitar tahun 2026. Mana bisa aku menunggu 7 tahun lagi :')


Nah, kalau kalian mau masuk, aku sarankan beli tiket online dulu di sini supaya bisa pilih jam masuknya. Untuk tiket masuknya aja tanpa tour atau audio guide harganya 17€. Kalau mau naik ke towernya (tapi siap-siap antri liftnya panjang gila) harga tiketnya 32€. Haha, iya, it's nearly double the price. Dengan pertimbangan tower utamanya yg belum jadi, akhirnya kami cuma beli tiket masuknya aja. Perlu dicatat juga, karena Sagrada Familia masih dalam proses pembangunan, ketika beli tiket ada informasi kalau sewaktu-waktu mereka bisa menutup akses di beberapa area karena perihal keamanan atau bagian dari proses pembangunan. Sewaktu kami ke sana, setengah main hallnya masih ditutup :(

Tapi walaupun belum selesai dibangun, hasil pembelian tiket kalian itu jadi 'donasi' untuk meneruskan pembangunan Sagrada Familia. Think about it, that the money you spent will be a part of Sagrada Familia. That makes it like there's a tiny part in that building that belongs to you. Buat aku yg sudah menyimpan Sagrada Familia di bucket listku selama 17 tahun, it means a lot to me.


By the way, security di Sagrada Familia ketat banget. Masuknya aja lewat x-ray scanner kayak kalau kita masuk ke bandara, harus lepas tas, topi, dan jaket. We didn't expect that, lol.


Karena nggak pakai tour guide, roughly kami di dalam nggak sampai 1 jam. Padahal estimasi kami awalnya 1,5 - 2 jam. Di luar ekspektasi, ternyata main hallnya nggak sebesar di bayangan kami. Hehe. Tapi karena ini bangunan gereja yg aktif dipakai juga, jadi mereka menyediakan bangku-bangku di depan altar. Boleh cuma duduk-duduk aja "smelling roses" atau berdoa selama yg kalian mau, nggak bakal diusir kecuali kalau memang udah waktunya tutup, ya.


Next, karena selesai 1 jam lebih awal dari estimasi, kami akhirnya cari-cari souvenir di sekitaran sana dan lanjut ke La Rambla. Lumayan dekat dari Sagrada Familia tinggal naik Metro ke Diagonal, lalu ganti yg ke arah Liceu. Tapi kalau masih ada cukup waktu, kalian juga bisa ke Park Güell, tempat di mana Dao Ming Si kepisah sama Shancai gara-gara beli balon lalu mereka tlisipan lari-lari ke sana kemari dan akhirnya Dao Ming Si bilang, "If we're ever separated again, just stay where you are. I'll come looking for you."

Aww... :')

Nah, lucunya nih Mas Patjar bilang mirip-mirip begitu juga karena kami hampir kepisah di Metro. Unlike di Hamburg yg kereta datengnya 10 menit sekali, di Barcelona Metro-nya dateng 2 menit sekali. Kalau di Hamburg masinisnya bakal nunggu sampai semua penumpang naik, di Barcelona kagaaaakkk.

Pintu bakal ditutup setelah 15-20 detik. Nggak peduli masih ada penumpang yg mau naik apa enggak, kalo nekat ya kegencet pintu. Nah, Mas Patjar hampiiiiir banget ketinggalan sedangkan HP, dompet, tiket Metro, dan kunci hotel ada di dia semua. Aku bener-bener nggak bawa apa-apa. Trus dia bilang, "If we're separated, just stay in the next station. I'll come looking for you."

Ngakak nggak, padahal doi nggak pernah nonton Meteor Garden. Hahaha.

Jangan ditanya gimana aku bisa inget dialognya karena ya sebelum berangkat aku binge-watching Meteor Garden dulu lah, 2 seasons dalam 3 hari. Lol.


OK, lanjut. Perlu dicatat ya, Park Güell tutup jam 17:30, kalau nggak salah aku browsing harga tiket masuknya 7€. Karena hari pertama kami landed jam 16:05 dan jam 17:00 baru sampai hotel, dan besoknya kami keluar dari Sagrada Familia udah jam 16:30-an juga, jadi nggak sempat ke sana. Keburu tutup. Sedih :(


So, La Rambla we went.

La Rambla ini kayak alun-alunnya Barcelona. Banyak souvenir booth dan branded store. Tapiiii, jangan heran kalau souvenirs di sana harganya lebih mahal dari harga pasaran karena ya memang di sana semacam tourism centre. Kalau mau beli oleh-oleh macem kaos, magnet, atau apapun yg harganya lebih miring, coba jalan sekitar 500m - 1km dari Sagrada Familia. Karena kami udah masuk ke toko souvenir satu per satu dan bandingin harganya dengan barang yg bener-bener sama. Kaos yg mostly harganya 5€, di depan Sagrada Familia di jual 13€. Kalau di toko lain nggak ada barang yg kalian pengin, silahkan ditawar. Sistem nawarnya sama kayak di Indonesia. Coba-coba turunin 3-5€. Kalau penjualnya nggak mau, tinggal. Nanti bakal ada beberapa yg nahan dan nurunin harga 2-3€. Lol.

Buat kolektor magnet, magnet Barcelona di beberapa metro station ada yg jual 1€, di La Rambla mayoritas semuanya dijual 3€. Untuk postcards dan drawings di La Rambla masih oke kok, harganya kisaran 0,25-0,50€ aja.



Nah, penggemar Meteor Garden II, di La Rambla ini ada 2 tempat yg dipakai syuting, yang pertama dekat dari Metro station yaitu Pastisseria Escribà, tempat Dao Ming Si hutang stroberi ke Shancai. Sahabat Meteor Garden tau dong dialog iconic-nya: "I owe you one strawberry. I'll make up for it all my life."

I thought it was sweet of him to say that. Lol.

Di fotoku beda tulisan karena aku fotonya di samping soalnya di depan patisserie itu jalan raya banyak mobil lalu lalang dan trotoarnya dipakai parkir motor juga, kumuh banget serius nggak aesthetic jadinya buat foto.

Belum lagi di sampingnya itu toko tutup yg roller-shutternya penuh coretan pilox ditambah matahari yg bikin silau. Ugh :(


Ya sudah lah ya, di sampingnya masih ada spot yg cukup aesthetic walaupun beda dari di film. Mau nongkrong di Escribà? Bisa banget. Kuenya cantik-cantik, harganya agak mahal, di atas 6€. Ada macarons juga. Bisa istirahat sebentar sambil ngopi cantik.

Tapi aku nyari kuenya Shancai nggak ada, cuy. Lol. Akhirnya lanjut ke Font de Canaletes.



Font de Canaletes ini harus jeli nyarinya, ya. Soalnya aku sempat kebablasan jauh karena dia letaknya agak nyempil di antara pepohonan dan La Rambla ini rame banget sama orang lalu lalang. Awalnya aku kira bakal ada beberapa Font de Canaletes di tengah-tengah city hall gitu, taunya cuma satu di pinggir jalan raya pula, hey. Hahaha. Di lantai Font de Canaletes memang benar ada tulisannya kalau tradisinya the one who drinks from the Font de Canaletes will come back to Barcelona.

Nah, di sini ada kejadian scenic Meteor Garden lagi. Mas Patjar ini orangnya germophobic, udah tau lah aku kalau dipaksa pun dia nggak bakal mau minum dari Font de Canaletes, sama kayak Dao Ming Si yg bilang, "It's dirty."

Apa Dao Ming Si juga germophobic kali, ya? Lol.

Akhirnya aku pakai triknya Shancai yg bilang, "If you won't drink, I won't come back (to Barcelona) with you!"

Eh, selesai fotoin aku, taunya dia minum sendiri dong. Hahaha.

He's my real-life Dao Ming Si. We argued most of the time but yet couldn't stay away from each other.



Sekitar 700m dari La Rambla, ada Barcelona Cathedral yg ternyata juga jadi bangunan ikonik Barcelona selain Sagrada Familia. I never knew about this before tapi ternyata keren juga bangunannya. Aku 2 kali ke sana, pagi dan malam. Waktu pagi rame banget, tapi asik ada live musicnya di luar. Malamnya lebih sepi, enak buat duduk-duduk.


Di dekat situ ada fast food resto namanya Pans & Company, silahkan dicoba Pulled Pork BBQ sandwichnya dia enak banget. Aku nggak bisa foto karena isinya ketutup roti jadi percuma kayaknya. Cuma pelayanan fast food di Barcelona bener-bener jarang ada yg friendly. Bahkan di restoran yg menunya 3-course juga.



Travelling ke Spanyol, kami tentu menyempatkan diri makan paella dong. Ada 2 tempat yg reviewnya bagus dan pelayanannya ramah plus bisa bahasa Inggris—jangan salah, banyak review tempat-tempat makan lainnya yg pelayannya nggak ada yg pakai bahasa Inggris, McDonald's di depan Sagrada Familia alias di area tourism spot aja nggak ada yg pakai bahasa Inggris. Ngeri nggak, tuh? Hahaha—yaitu El Trencadis di dekat Hotel Everest atau di Tuscania Food & Wine di dekat Sagrada Familia. Lihat gambar menu seafood paella di mana-mana semuanya se-menggoda ini :')

Di samping ini foto Fisherman Style Paella dari El Trencadis, karena dekat dari hotel dan pelayanannya ramah dan enak bangettt paellanya. Satu porsinya kalau nggak salah 12€, atau 15€ kalau satu paket sama sangria.


Di El Trencadis bisa makan di luar dengan pemandangan bangunan gereja Església de l'hospital de la Santa Creu i Sant Pau ini.


OK, that's all from me, guys. Agak kecewa sikiiiiiit karena nggak nemu street performances sama sekali di La Rambla. Kayaknya aku kepagian deh ke sananya karena pas malam hari di Metro station lihat golden man baru mau naik Metro. Sama lihat tap dance satu doang di deket Barcelona Cathedral—and the rest in La Rambla were just drunk people, I think. Lol. But that's ok, it was still overall a really fun trip!


Semoga, dengan kekuatan air dari Font de Canaletes, suatu hari ketika Sagrada Familia udah selesai dibangun diriku bisa ke Barcelona lagi supaya bisa ke Park Güell dan makan paella lagi.

Amen.


Adiós!

1,953 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page